Keunggulan di Exit Poll Bisa Kerek Elektabilitas Ganjar

Hasil exit poll pencoblosan Pilpres 2024 di luar negeri dinilai bisa memengaruhi perilaku pemilih domestik.
Senin, 12 Feb 2024 20:58 WIB Author - Tim copywriter

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai hasil exit poll pencoblosan Pilpres 2024 di luar negeri bisa memengaruhi perilaku pemilih domestik. Asalkan dirilis lembaga kredibel, hasil exit pollbisa merepresentasikan realita preferensi pemilih secara umum.

Kredibel itu bukan berarti lembaga terkenal, tapi dia bisa dipercaya secara metode. Nah, saya melihat exit poll bisa saja dilakukan pihak-pihak lembaga luar negeri atau para mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus luar negeri. Artinya, hasil exit poll yang keluar sekarang pun belum bisa kita anggap tidak valid. Bisa saja itu valid, ucap Emrus kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/1).

Exit poll merupakan survei yang dilakukan segera setelah para pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS). Berbeda dengan di Indonesia yang akan menyelenggarakan pencoblosan secara serentak pada 14 Februari mendatang, pencoblosan Pemilu 2024 untuk diaspora digelar lebih awal di beberapa negara.

Hasil exit poll Pilpres 2024 di luar negeri viral di media sosial, Sabtu (10/2) lalu. Hasil exit poll yang beredar itu salah satunya juga dirilis www.pemilumelbourne.com. Di situs itu, pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) terlihat unggul sementara di beberapa negara.

Di Australia, misalnya, Ganjar-Mahfud dominan dengan raihan 56,7% suara, diekor pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan perolehan 32,9% suara dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraup 10,4% suara.

Baca juga :